Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Ijinkan Aku Memperbaiki Segala yang Sudah Aku Hancurkan Dulu

Rasa bersalah menghantuiku. Ini balasan yang ku terima atas luka yang dia rasakan. Kehidupan yang ku jalani tak seindah ketika dulu. Semakin ku berusaha melupakannya, peluk hangatnya semakin terasa. Bagaimana aku menepisnya? Melihatnya dari kejauhan, memerhatikan setiap update -an tentang dirinya di media sosial tak cukup membayar kerinduan yang bergejolak. Sampai sejauh ini, sudah terlalu banyak waktu yang terbuang hanya untuk memikirkannya. Entah kenapa hati dan pikiran masih saja dipenuhi kenangan tentangnya. Bukan tak merelakannya, namun dia masih yang terindah. Dan aku masih ingin kembali, memperbaiki kesalahan ku yang pernah meninggalkannya. Perjuangan seorang wanita menghadapi pria yang tidak peka, keras hati, dan suka kesunyian. Dia membuka hati yang telah lama ku tutup setelah orang lain pernah merusaknya. Wanita yang ku puja-puja dulu berkhianat dengan sahabatku sendiri. Lalu dia hadir dengan ketulusan. Membuatku percaya bahwa tidak semua wanita itu manja dan hanya mau d

Kesendirianmu Bukanlah Akhir dari Segalanya, Stay Cool!

Jika apa yang sudah sangat kau jaga tetap saja hilang. Apa yang kau percaya masih saja berkhianat. Dan apa yang menjadi harapan akhirnya pupus juga. Bersedihlah jika harus, tapi jangan terpuruk. Karena hidup memang penuh kejutan. Tak jarang memberi teguran. Bukan karena amarah Sang Pencipta, tapi terkadang patah hati yang kau alami bisa membuatmu kembali dekat kepada pemilik kehidupan. Berilah waktumu, mungkin sudah saatnya kau memperbaiki hubunganmu denganNya. Hidup ini tak melulu bercerita tentang percintaan anak muda yang sekarang lebih berkesan alay. Terlalu menyedihkan jika harus memikirkan hal yang belum pantas dipikirkan. Percintaan yang terlalu rumit. Mengakibatkan kegalauan yang berlebihan. Sementara masih banyak hal positif yang dapat kau pikirkan. Air matamu begitu berharga, tak pantas dijatuhkan untuk orang yang tidak mampu menghargainya. Latih dirimu untuk menggunakan perasaanmu yang secukupnya. Sertai logikamu, semoga bisa menghindari kesakitan berlebih jika semua tak

Sudah Bertahan Sejauh Ini, Apa Aku Harus Berhenti?

Aku mencintaimu setulus hatiku. Aku menyanyangimu dengan sepenuh jiwaku. Aku mengasihimu sepanjang usiaku. Aku menginginkanmu lebih dari apapun. Rangkaian lagu dari Naff yang sering kau nyanyikan setiap kali kau menghubungiku. Seakan kau mengungkapkan perasaan rumit yang sedang kau jalani. Sampai kepada jauh di lubuk hatiku, masih terukir namamu. Kau bilang, kau masih memikirkanku. Entah sejak kapan perasaan itu muncul lagi. Setelah kau lebih memilih wanita lain didekatmu. Kau jalani bersamanya, mungkinkah kau tak bahagia lalu ingin kembali kepadaku? Bodohnya aku memercayaimu lagi, memberikan lagi kepadamu hatiku, dengan harapan kita bisa kembali berjalan bersama, menjalani rencana yang disetujui oleh Sang Pemilik Semesta. Perbincangan yang kemarin mulai ku lupakan, kini bangkit lagi seakan akan membawa aku jauh kepada perasaan yang seharusnya sudah terlupa. Aku menikmati setiap kalimat kerinduan yang kau bilang. Aku kembali "suka senyum sendiri" dan t